More about P3H

Foto saya
Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia
Pusat Pengembangan Pelayanan Holistik (P3H), adalah sebuah forum bersama milik 6 sinode anggota Reformed Ecumenical Church (REC) yang berkantor di Salatiga. Anggota P3H antara lain : Gereja Kristen Jawa (GKJ), Sinode Gereja Kristen Indonesia Sinwil Jateng (GKI Sinwil Jateng), Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan (GKSBS), Gereja Toraja (GT), Gereja Toraja Mamasa (GTM) dan Gereja Kristen Sumba (GKS). Melalui media online ini, kami berharap kegiatan P3H sebagai forum bersama milik gereja, dapat dibaca lebih luas dan lebih cepat, khususnya bagi pembaca yang dapat mengaskes internet. Kami berharap masukan dan saran dapat diberikan kepada Buletin Holistik, demi perbaikan buletin Holistik serta tampilannya secara online ini. Selamat membaca.

Jumat, 20 Mei 2011

Tanggap Bencana Erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta

P3H dan CRWRC memfasilitasi Tim Tanggap Bencana dari Derap Kemanusiaan dan Perdamaian DKP GKI Sinwil Jateng (Departemen Kesaksian dan Pelayanan GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah) dalam melakukan respon bencana erupsi gunung Merapi. Respon dilakukan di beberapa wilayah yang terkena dampak erupsi Merapi, yaitu Yogyakarta, Muntilan, Magelang, Boyolali dan Klaten. Gereja lokal (GKI dan GKJ) bekerja sama dalam menggalang dan menyalurkan bantuan kepada para penyintas. Di samping itu, Tim tanggap bencana juga membuka tempat pengungsian dan dapur umum.
          
Selain memenuhi kebutuhan jasmani mereka, tim tanggap bencana juga memberikan pasokan kebutuhan rohani. Seperti yang dilakukan oleh tim tanggap bencana GKI dan GKJ di Klaten, misalnya dengan hiburan badut dan lawak, pemutaran film, dan penyelenggaraan ibadah. Bagi jemaat yang Kristen, diselenggarakan ibadah minggu yang dilayani oleh GKI dan GKJ. Sedangkan bagi yang beragama muslim, disediakan musholla plus sajadah dan mukena. Tim juga mengundang ustadz dari banser NU memberikan siraman rohani. 
          
Pasca tanggap darurat, para pengungsi pun berpamitan pulang. Kepada pengungsi yang pulang, tim tanggap bencana di Klaten memberikan bekal bahan pangan untuk kebutuhan selama seminggu. Setiap orang dewasa mendapat 5 kg beras, 1 L minyak goreng, 1 kg gula pasir, kecap, abon, the, dan bumbu dapur. Selain itu juga dibagikan sapu ijuk, sapu lidi, serok sampah, dan peralatan mandi.
          
Tim tanggap bencana di GKI dan GKJ Klaten juga membantu masyarakat membersihakan bak penampung air yang tercemar oleh abu dan pasir. Tim ini mengerahkan mesin pe-nyedot air untuk menguras air kotor tersebut. Selanjutnya, mereka juga memasok 2 tangki air bersih (10 ribu liter) kepada setiap pemilik tandon air.

Rencana jangka panjang dari tim tanggap bencana adalah menghijaukan kembali lereng Merapi. Bekerja sama dengan Banser NU, tim telah mulai menanami lereng Merapi dengan bibit-bibit tanaman, seperti trembesi, sengon laut, sengon cyclo, mindi, akasia, cengkeh, jambu biji, sirsak, damar, kelengkeng, jabon, dan kayumanis. Jumlah bibit yang sudah ditanam mencapai 47.000 bibit.