More about P3H

Foto saya
Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia
Pusat Pengembangan Pelayanan Holistik (P3H), adalah sebuah forum bersama milik 6 sinode anggota Reformed Ecumenical Church (REC) yang berkantor di Salatiga. Anggota P3H antara lain : Gereja Kristen Jawa (GKJ), Sinode Gereja Kristen Indonesia Sinwil Jateng (GKI Sinwil Jateng), Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan (GKSBS), Gereja Toraja (GT), Gereja Toraja Mamasa (GTM) dan Gereja Kristen Sumba (GKS). Melalui media online ini, kami berharap kegiatan P3H sebagai forum bersama milik gereja, dapat dibaca lebih luas dan lebih cepat, khususnya bagi pembaca yang dapat mengaskes internet. Kami berharap masukan dan saran dapat diberikan kepada Buletin Holistik, demi perbaikan buletin Holistik serta tampilannya secara online ini. Selamat membaca.

Jumat, 20 Mei 2011

Holistik Berbagi

Tidak terasa, sudah lebih dari 10 tahun P3H melayani jemaat-jemaat anggotanya. Selama satu dekade ini tentunya banyak transformasi yang telah terjadi pada pribadi, keluarga, atau komunitas yang kami layani. Pembaca Holistik, kami menantikan tulisan anda mengenai transformasi untuk disebarluaskan kepada seluruh pembaca melalui buletin Holistik agar semakin banyak lagi pribadi yang diberkati. 

syarat penulisan:
- tema umum tentang transformasi
- tulisan sebanyak 1/2-1 halaman (uk. kertas A4, font Times New Roman 12, 2 spasi).

Kirimkan tulisan anda ke alamat redaksi Holistik
Jl. Cemara II No. 23 Salatiga, Jawa Tengah 50712.
atau melalui e-mail ke p3h.002@gmail.com

Tulisan paling lambat diterima oleh redaksi tanggal 31 Juli 2011.   
Pembaca yang tulisannya terpilih, akan mendapatkan hadiah dari Holistik dan tulisannya akan dimuat dalam Holistik edisi berikutnya.

Tanggap Bencana Erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta

P3H dan CRWRC memfasilitasi Tim Tanggap Bencana dari Derap Kemanusiaan dan Perdamaian DKP GKI Sinwil Jateng (Departemen Kesaksian dan Pelayanan GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah) dalam melakukan respon bencana erupsi gunung Merapi. Respon dilakukan di beberapa wilayah yang terkena dampak erupsi Merapi, yaitu Yogyakarta, Muntilan, Magelang, Boyolali dan Klaten. Gereja lokal (GKI dan GKJ) bekerja sama dalam menggalang dan menyalurkan bantuan kepada para penyintas. Di samping itu, Tim tanggap bencana juga membuka tempat pengungsian dan dapur umum.
          
Selain memenuhi kebutuhan jasmani mereka, tim tanggap bencana juga memberikan pasokan kebutuhan rohani. Seperti yang dilakukan oleh tim tanggap bencana GKI dan GKJ di Klaten, misalnya dengan hiburan badut dan lawak, pemutaran film, dan penyelenggaraan ibadah. Bagi jemaat yang Kristen, diselenggarakan ibadah minggu yang dilayani oleh GKI dan GKJ. Sedangkan bagi yang beragama muslim, disediakan musholla plus sajadah dan mukena. Tim juga mengundang ustadz dari banser NU memberikan siraman rohani. 
          
Pasca tanggap darurat, para pengungsi pun berpamitan pulang. Kepada pengungsi yang pulang, tim tanggap bencana di Klaten memberikan bekal bahan pangan untuk kebutuhan selama seminggu. Setiap orang dewasa mendapat 5 kg beras, 1 L minyak goreng, 1 kg gula pasir, kecap, abon, the, dan bumbu dapur. Selain itu juga dibagikan sapu ijuk, sapu lidi, serok sampah, dan peralatan mandi.
          
Tim tanggap bencana di GKI dan GKJ Klaten juga membantu masyarakat membersihakan bak penampung air yang tercemar oleh abu dan pasir. Tim ini mengerahkan mesin pe-nyedot air untuk menguras air kotor tersebut. Selanjutnya, mereka juga memasok 2 tangki air bersih (10 ribu liter) kepada setiap pemilik tandon air.

Rencana jangka panjang dari tim tanggap bencana adalah menghijaukan kembali lereng Merapi. Bekerja sama dengan Banser NU, tim telah mulai menanami lereng Merapi dengan bibit-bibit tanaman, seperti trembesi, sengon laut, sengon cyclo, mindi, akasia, cengkeh, jambu biji, sirsak, damar, kelengkeng, jabon, dan kayumanis. Jumlah bibit yang sudah ditanam mencapai 47.000 bibit.


Adonan Kue Kehidupan
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Roma 8:28

Dua orang anak laki-laki menceritakan kepada neneknya betapa buruknya hari mereka : ada orang yang mengganggu mereka di sekolah, orangtua mereka memarahi mereka, dan mereka terkena flu.
Sang nenek mendengarkan keluh kesah kedua cucunya itu dengan sabar sambil membuat adonan kue. Kemudian nenek itu bertanya apakah kedua anak itu mau makanan ringan, tentu saja keduanya mau.
“Ini, ada sebotol minyak goreng,” ujar sang nenek. “Menjijikkan..” ungkap salah satu anak laki-laki itu. “Bagaimana jika dua butir telur ini?” “Tidak enak, nek,” sahut yang satunya. “Baiklah, bagaimana jika tepung ini saja? Atau mau baking soda saja?” ”Nenek, semua itu tidak enak!” kata mereka bersamaan.
Akhirnya sang nenek pun menjelaskan: “Ya, semua itu terasa tidak enak jika kamu makan sendiri-sendiri. Tetapi kalau kamu menggabungkan semuanya dan mengaduknya hingga merata, semua itu bisa berubah menjadi sebuah kue yang lezat. Tuhan bekerja dengan cara yang sama. Seringkali kita bertanya mengapa Tuhan mengijinkan kita mengalami hal-hal buruk berulang kali. Tetapi Tuhan tahu bahwa jika Dia menyatukan semua hal-hal buruk itu sesuai dengan kehendak-Nya, maka hal itu akan mendatangkan kebaikan! Kita hanya perlu percaya kepada-Nya dan akhirnya segala sesuatunya akan menjadi indah.”

Jika Anda mengalami hal buruk hari ini, ingatlah nasihat nenek di atas, bahwa jika Anda mengijinkan Allah bekerja dalam hidup Anda, pada akhirnya semua itu akan mendatangkan kebaikan, bukan bagi Anda saja namun juga bagi orang-orang di sekeliling Anda.
(sumber: jawaban.com)